Sejarah Desa

Sejarah Desa Tambakprogaten

Sebelum memasuki tahun 1922 Desa Tambakprogaten terbagi menjadi 3 (tiga) desa yaitu:

a.   Desa Tambak Wetan

b.   Desa Tambak Kulon

c.   Desa Progaten

Kepala Desa/Lurah Desa Tambak Wetan bernama Mustawireja, sebelumnya Desa Tambak Wetan ini dipimpin oleh Lurah bernama Sabid yang merupakan orangtua/ayah dari Mustawireja. Sedangkan untuk Desa Tambak Kulon dipimpin oleh seorang Kepala Desa/Lurah bernama Rana Wijaya, salah satu anak dari Rana Wijaya yang bernama Lamrah diperistri oleh putra dari Kepala Desa/Lurah Desa Tambak Wetan yang bernama Sadimin (nama kecil) yang selanjutnya menjadi kepala Desa/Lurah Desa Tambak Wetan (Mustawireja; nama tua). Sedangkan Kepala Desa/Lurah Desa Progaten bernama Mingin.

Pada tanggal 25 Agustus 1922 ketiga wilayah desa (Tambak Wetan, Tambak Kulon, dan Progaten) digabung menjadi satu desa yang bernama Tambakprogaten. Setelah diadakan pemilihan kepala desa/lurah dan yang terpilih adalah Rana Wijaya dan bertugas selama 8 tahun (1922 – 1930).Selanjutnya pada tanggal 26 September 1930 diadakan pemilihan kepala desa lagi, dan calon yang terpilih adalah Maryono Tirtosumarto.Pada tahun 1946 setelah Indonesia merdeka diadakan pemilihan kepala desa pembaharuan. Dari dua bakal calon yaitu Kyai Dulah Angsor dan Maryono Tirtosumarto yang terpilih menjadi Kepala Desa Tambakprogaten adalah Maryono Tirtosumarto dan memimpin sampai tahun 1986 dan selanjuntnya desa tambakprogaten dipimpin oleh :

-      Bpk Maslan menjabat Kepala Desa dari Tahun 1986 sampai dengan tahun 1994

-      Bpk Slamet B menjabat Kepala Desa dari Tahun 1994 sampai dengan tahun 2002

-      Bpk Wahyuli menjabat Kepala Desa dari Tahun 2002 sampai dengan tahun  2007

-      Bpk Khamdani menjabat Kepala Desa dari Tahun 2007 sampai dengan tahun 2013

-      Bpk Muslikhudin 2013 sampai dengan tahun  2019

-      Bpk Muslikhudin 2019 sampai dengan sekarang (menjabat 2 periode/2 kali pemilihan)